Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

EMOSI YANG MEMBUNUH


 Peganglah segelas air dengan tangan anda. Tidak terasa berat. Biarkan waktu berlalu dan anda mulai merasakan beban di tangan anda semakin lama semakin berat. Sampai suatu saat tangan anda menjadi kaku dan gelas dengan air tadi jatuh berantakan. Dan anda mungkin harus menemui dokter di rumah sakit untuk menormalkan kembali tangan anda. Kisah ini mengungkapkan bahwa beban yang ringan, namun jika dipegang terlalu lama akan menjadi beban yang berat dan tidak tertahankan.

Cerita ini pernah diungkapkan dan diperagakan oleh seorang ahli manajemen Stephen R. Covey. Beban yang ringan bila dipegang terlalu lama maka akan menjadi berat dan melelahkan bagi yang memegangnya. Berkaitan dengan beban secara fisik dapat dengan mudah dibuktikan kebenaran bahwa bukan berat suatu benda namun lamanya waktu benda tersebut dipegang yang
menjadi masalah. Bagaimanakah bila kita memegang beban emosi negatif terlalu lama ?

Analisa Aura dan Suara.

 

Setiap makhluk hidup memiliki medan aura di sekujur tubuhnya. Bila kita merasakan emosi – emosi seperti kesedihan, kekecewaan, kemarahan, putus asa, kebimbangan, ketakutan, ke-khawatiran, kegembiraan, ketenangan maka aura akan merefleksikannya dengan nyata. Alat ukur untuk melihat refleksi emosi yang tersimpan dalam diri dapat diketahui dengan menggunakan suatu alat biofeedback aura video station.  


 

Selain menggunakan aura video station, kita juga dapat melakukan analisa suara untuk melihat nada – nada yang berlebihan atau kurang dari suara kita dengan menggunakan suatu alat voice analyzer. Penggunaan analisa suara mampu mendeteksi chakra mana yang terlalu aktif atau pasif.

Dari kedua analisa ini dapat diketahui emosi – emosi apa yang masih terekam dalam tubuh dan jiwa kita. Jika positif, maka tidak diperlukan tindakan terapi lebih lanjut. Namun jika ditemukan adanya emosi – emosi negatif, maka tindakan terapi kuratif harus segera ditindak lanjuti.

Baik analisa aura maupun analisa suara memberikan gambaran – gambaran yang mungkin tidak kita sadari karena bisa saja berada dalam subconscious mind ( pikiran bawah sadar ) atau bahkan unconscious mind ( pikiran tidak sadar ). Ketidak nyamanan emosi seringkali menimbulkan efek pada pola pikir dan kondisi fisik seseorang.

Jika dilihat hanya dari penampilan seseorang seringkali tidak terlihat adanya gangguan emosi yang berlebihan. Orang yang selalu didera ketakutan berlebihan lambat laun fungsi ginjal akan menurun. Kemarahan yang terpendam terlalu lama, membuat fungsi lever terganggu. Kesedihan yang mendalam dan tidak dapat diungkapkan melemahkan semangat dan daya hidup serta mempengaruhi fungsi kerja paru – paru. Pengetahuan tradisional timur dari Tiongkok Kuno mengungkapkan informasi ini, dan teknologi modern barat meng-afirmasi-kan kebenarannya.

Emosi yang terekam dalam Sel – Sel Tubuh

Setiap manusia mempunyai kenangan – kenangan  yang terekam dalam sistem limbiknya. Rekaman tersebut dapat berupa kenangan indah ataupun kenangan buruk. Bila banyak kenangan indah, maka hidup menjadi nyaman untuk dijalani. Namun bila kenangan buruk mendominasi, maka hidup menjadi kurang nyaman bahkan mungkin TIDAK nyaman sama sekali. Beban emosi negatif dalam kenangan buruk yang tersimpan terlalu lama membuat pikiran, badan dan jiwa kita terganggu.

Teori “Brain Structure” Paul Maclean yang membagi otak manusia  menjadi 3 bagian, yaitu : Otak Reptil, Otak Mamalia dan Otak manusia mengungkapkan syaraf – syaraf dari jenis otak reptil dan mamalia berjumlah lima kali lebih banyak menuju otak manusia, dibandingkan syaraf dari otak manusia ke otak reptil ataupun mamalia. Hal ini mengakibatkan, dalam kondisi TERTEKAN, TEGANG ATAU STRESS  kita melakukan suatu tindakan yang mungkin tidak akan kita lakukan bila kita sadar. Karena bila kondisi kita demikian, umumnya otak mamalia dan reptil lah yang memberikan perintah dan memegang komando.

Candace Pert seorang professor  dari Georgetown University mengungkapkan bahwa rekaman suatu peristiwa dalam kehidupan bukan hanya terekam dalam otak kita, namun juga dapat terekam di sel – sel lain dari tubuh kita. Inilah yang menyebabkan tubuh kita menanggung beban berat dan menjadi sakit bila kita menyimpan rekaman negative yang menyakitkan secara emosional.
Dari hasil penelitian dan pengamatan kedua ahli diatas, kita mengetahui bahwa trauma – trauma dalam kehidupan dapat masuk sampai level subconscious dan unconscious mind dan dapat pula terekam di sel – sel lain di tubuh kita. Bila ribuan tahun yang lalu ahli pengobatan tiongkok kuno sudah melihat kaitan sakit dengan emosi negative, maka saat ini pengobatan modern pun mulai melihat kaitan antara emosi dan penyakit.

Dari pengetahuan pengobatan timur kuno, ada beberapa emosi negative yang mematikan bila tidak dihilangkan dari tubuh dan jiwa kita, yaitu : kemarahan, ketakutan, kekhawatiran, kesedihan, kepahitan hidup, kebanyakan pikiran, dendam dan iri hati. Dan emosi –emosi ini rasanya masih tetap ada sampai di jaman modern ini.

Seorang psikiater Daniel G. Amen mengungkapkan dalam jaman modern ini banyak sekali masalah gangguan jiwa diawali dengan masalah di Girus Singulat ( bagian otak ). Hal ini disebabkan STRESS dalam kehidupan membuat Girus Singulat (GS) menjadi aktif. Beberapa  indikasi yang berkaitan dengan GS adalah : keresahan, ke-khawatiran, nyeri kronis, kecanduan obat dan alkohol, berangasan saat mengendarai kendaraan, otomatis menjawab “TIDAK”, gangguan pola makan, ketagihan berjudi, dendam, belanja kompulsif, gangguan obsesi kompulsif.

Dr. Bruce Lipton dari Standford University mengungkapkan  STRESS ( kumpulan emosi negative terhadap suatu peristiwa yang terus tersimpan ) merupakan penyebab terbesar segala jenis sakit dan penyakit ( sekitar 95 % menurut hasil penelitiannya ). Penggunaan Kemauan ( will power consciousness ) saja untuk menghilangkannya adalah TIDAK MUNGKIN, karena seperti yang diungkapkannya. Kekuatan bawah sadar berdaya ribuan kali dari kekuatan kemauan. Dan bila emosi negative sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar ( subconscious mind ) atau bahkan ke dalam Pikiran Tidak Sadar ( unconscious mind ), Bagaimanakah kita mengatasinya ?

Bersyukurlah Selalu dan Lakukanlah Hal – Hal  yang Baik

Kata – Kata diatas dapat dikatakan merupakan kosa kata yang diberikan oleh para pemuka agama dan dianjurkan dalam hampir semua kitab suci yang ada. Namun teknologi pencitraan otak yang dilakukan oleh Dr. Amen mengungkapkan kebenaran kata – kata bijak diatas. Aliran darah dan Aktivitas Otak memiliki perubahan positif bila kita bersyukur dan melakukan kebaikan.

Teknik – Teknik Relaksasi, Visualisasi Kreatif, Afirmasi Positif, Autokinetik seperti yang digunakan dalam metode hypnotherapy, NLP, Silva Mind Control, Meditasi dan yang sejenisnya, secara empiris memang mampu membersihkan emosi negative yang terekam dalam gambar – gambar ( images ) dalam otak kita. ( subconscious mind ). Namun seperti yang diungkapkan oleh Candace Pert, seringkali rekaman emosi negative juga terdapat dalam memori sel – sel tubuh kita yang lain. Bagaimanakah kita mampu mengetahui dan meng-eliminasinya ?.  Untuk mengetahuinya, seperti uraian diatas kita dapat menggunakan analisa aura dan analisa suara.

Emosi – emosi negatif yang baru terbentuk dapat dengan mudah di-eliminasi dengan kegiatan olah raga, bernyanyi dan menulis buku harian. Namun bila emosi negative sudah mengendap terlalu lama, maka ketiga aktivitas tersebut tidak mampu menghapusnya. Bahkan sangat mungkin emosi negative tersebut bukan saja masuk dalam pikiran bawah sadar dan tidak sadar ( subconscious – unconscious mind ) namun juga dalam sel – sel tubuh lainnya.

Para ahli psikoterapi dan penyembuhan alami terus menerus mengembangkan metode – metode terbaru untuk membantu meng-eliminasi efek – efek negative dari tersimpannya emosi negative yang terlalu lama dalam tubuh, pikiran dan jiwa manusia. Pengembangan tersebut mulanya mem-fokus-kan pada pikiran dan jiwa manusia. Baru belakangan disadari bahwa ada sel-sel tubuh yang juga menyimpan rekaman tersebut.

Dari Tradisi pengobatan Timur seperti India dan Tiongkok, sudah lama diketahui bahwa manusia memiliki tubuh halus ( non kasat mata ) yang disebut tubuh eteris dengan chakra – chakra-nya ( tradisi India ).  Dan tubuh eteris dengan jalur-jalur meridian energi ( tradisi Tiongkok ). Dari  kedua tradisi tersebut diketahui rekaman – rekaman emosi negative juga terekam di tubuh halus dan juga organ utama di tubuh fisik.

Pengetahuan esoteris kuno dari timur ini sudah mulai di-adaptasi oleh aliran psikologi transcendental. Anodea Judith dalam bukunya “ Western Mind, Eastern Body “ mengungkapkan dengan jelas jalinan tubuh eteris ini dengan sumber – sumber penyakit yang disebabkan oleh gangguan emosi negative. Diungkapkan bagaimana chakra – chakra dan jalur – jalur meridian mampu mempengaruhi kesehatan fisik, emosi, mental dan bahkan spiritual seseorang.

Beragam pendekatan psikoterapi dikembangkan untuk mengatasi gangguan mental, emosi dan fisik yang disebabkan oleh emosi – emosi  negative. Salah satu bentuk umum yang dikenal public adalah Cognitive Behavior Therapy ( CBT ). Psikoterapi dengan metode CBT memiliki beragam varian dan istilah. Namun semua jenis ini bertujuan untuk membantu kita menjalani hidup dengan lebih nyaman.

Salah satu bentuk Cognitive Behavior Therapy yang dikembangkan oleh Kelompok Pengguna Energi Bunga ( Vibrational Flowers Energy Users’ Society ) dengan menggunakan musik dan neurofeedback ( Terapi EAT – Energy Activation Treatment ) ternyata mampu bukan hanya membuang rekaman emosi negative yang ada di subconscious dan unconscious mind, namun juga yang ada di sel-sel tubuh sebagaimana yang diungkapkan dalam tradisi kearifan Timur dan penelitian modern Barat. .

Paling tidak saat ini, kita sudah dapat bernafas lega. “Emosi yang Membunuh” itu  dapat dikendalikan.dengan metode psikoterapi CBT yang  dikembangkan oleh VFE  Users’ Society. Akhirnya, Pikiran, Jiwa dan Tubuh kita dapat bergetar harmonis dalam menempuh jalan – jalan panjang Kehidupan. ( Tom Suhalim )