Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Menyehatkan Jiwa dan Raga dengan ORHIBA


Jika Anda termasuk salah satu orang yang ingin menjaga kebugaran namun tidak sempat berolah raga, mungkin Orhiba adalah latihan kebugaran yang perlu dijajaki.

ORHIBA adalah olah raga yang amat sederhana, sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja. Barang siapa melakukan ORHIBA secara teratur dan tekun akan dapat meningkatkan taraf kesehatan, menambah daya tahan tubuh dan membebaskan diri dari gangguan fisik dan mental, serta mendapat peluang untuk menikmati umur panjang dalam keadaan sehat.

Olah raga ini sudah ada sejak tahun 1941, dimulai oleh Bapak U.T. SAERANG, seorang petani asal Remboken, Sulawesi Utara yang berdomisili di Desa Galekan, Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur. Beliau menerima inspirasi untuk menciptakan olah raga yang disebut  Olah Raga “Hidup”, yang kemudian dikenal sebagai “Olah Raga Hidup” menuju “Hidup Baru”, disingkat menjadi ORHIBA.

Melakukan ORHIBA tidak memerlukan pakaian khusus dan alat-alat tertentu, hanya membutuhkan waktu 5-10 menit, sangat sesuai untuk orang-orang yang sibuk. ORHIBA adalah sarana bagi setiap orang yang ingin meningkatkan taraf kesehatannya dengan upaya sendiri. 

Cara Melakukan ORHIBA:

Tahap Persiapan

Menyiapkan tubuh untuk menerima energi kesehatan dan KUASA HIDUP (Life Force)

1 Berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit rapat. Ujung kaki direnggangkan secukupnya. Pusatkan pikiran dan hubungkan diri dengan TUHAN YANG MAHA PENCIPTA (MAKROKOSMOS). Sadarilah bahwa badan manusia adalah ciptaan paling sempurna (MIKROKOSMOS)

2 Perhatikan dan lihat badan jasmani, timbulkan rasa kasih kepada badan sendiri, bayangkan daging di bawah kulit. Dengan cara demikian kita membesar-agungkan TUHAN YANG MAHA PENCIPTA.

3 Sentuhlah (raba) seluruh badan, mulai dari lengan kanan, lengan kiri, dada, perut, paha, lutut, kaki, betis, bagian belakang paha, pinggul, punggung, pundak, leher, kepala, dan wajah. Waktu meraba wajah dengan kedua tangan, bayangkan wajah sendiri.

4 Tegakkan punggung, kuatkan pusat dada dan timbulkan hasrat (niat) untuk melakukan Olah Raga HIDUP agar badan menjadi SEHAT, KUAT, HIDUP. Busungkan rongga dada, kuatkan perut, otot-otot di bawah perut (rapatkan bokong, kontraksi otot-otot kelamin dan dubur), kuatkan otot-otot punggung mulai dari tulang ekor sampai leher dan dahi. 

Tahap Gerakan

5 Dalam SIKAP HIDUP seperti di atas, bentangkan lengan ke samping (rata bahu), lalu putar kedua lengan ke bawah, ke depan, ke atas lalu ke belakang, membuat lingkaran sebesar mungkin. Lakukan gerakan memutar lengan terus-menerus tanpa terputus-putus (tumpukan berat badan di bagian depan telapak kaki).

6 Ketika kedua lengan bergerak ke atas, tumit akan terangkat dengan sendirinya kira-kira 2 cm (tetapi jangan jinjit). Ketika lengan menurun, rasakan ketegangan otot-otot di seluruh tubuh terutama punggung dan hentakkan tumit ketika menyentuh lantai/tanah. 

7 Selama latihan, otot-otot badan harus tetap tegang, dada tetap dibusungkan, jakun ditarik ke belakang. Buka mulut sedikit agar udara dapat keluar-masuk dengan leluasa. Terus menerus berhasrat HIDUP sambil memutar lengan. Lihat atau bayangkan langit biru (alam semesta).

8 Setelah cukup memutar lengan sesuai kemampuan, hentikan gerakan lengan sambil menghembus habis nafas. Pertahankan otot-otot badan tetap tegang tanpa bernafas selama beberapa detik, lalu lepaskan ketegangan badan, berdiri dan bernafas biasa kembali. 

Tahap Penutup

9 Sekali lagi raba-raba seluruh badan seperti pada tahap awal. Panjatkan puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA PENCIPTA, harapkan semoga badan senantiasa dalam keadaan SEHAT, KUAT dan HIDUP, bebas dari segala gangguan fisik dan mental. (Sita Sudjono, pembina Yayasan Orhiba Indonesia)

link: http://www.youtube.com/watch?v=0nkBCJJIOYY