Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Tips Mengatasi Diare


Ada 25% orang yang sering mempunyai masalah dengan pencernaan. Bagi saya yang sering diare karena ada Coeliac Disease, diare bisa terjadi setiap kali salah makan. Banyak penyebab diare, dari flu perut hingga salah makan. Selama diare, makanan tertentu dapat memperburuk atau meringankan gejala. Penderita diare perlu tahu apa yang harus atau tidak dimakan selama diare.
 
Saya ingin membagikan tips berdasarkan berbagai sumber dan pengalaman pribadi untuk mengatasi gejalah diare.
 
Makanan apa saja yang dapat memperburuk kondisi diare?
 
1 Makanan berlemak. 
Makanan yang digoreng, daging yang berlemak atau saus yang banyak minyak, akan memperburuk kondisi diare.
 
2 Susu, mentega, es krim, dan keju. 
Ini juga berlaku bagi diare yang bukan disebabkan oleh intoleransi laktosa (gula yang ditemukan dalam produk susu). Jauhi jenis makanan ini selama diare masih berlangsung. Namun, yoghurt yang kaya dengan probiotik menjadi salah satu pengecualian.
 
3 Alkohol dan minuman berkafein. 
Ketika diare, sebaiknya hindari makanan dan minuman yang akan menyebabkan kehilangan cairan. Alkohol dan kafein dapat bertindak sebagai diuretik dan harus dihindari. 
 
4 Sorbitol dan pemanis buatan lainnya. Beberapa orang menemukan bahwa pemanis buatan juga dapat memperburuk diare. Maka hindari permen karet, permen tanpa gula, minuman soda, dan pengganti gula.
 
5 Makanan yang menyebabkan kelebihan gas. 
Buah dan sayuran memang baik untuk pencernaan. Namun ketika diare, hindari jenis makanan yang mungkin akan meningkatkan gas usus, seperti kol, kacang-kacangan, brokoli, dan kembang kol.
 
6 Makanan yang mungkin sudah tercemar. 
Jauhi makanan yang tidak segar, termasuk makanan yang telah lama dimasak atau tidak disimpan dalam kulkas. Daging atau ikan mentah harus dihindari.
 
Makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi ketika diare?
 
Peter Higgins, MD, PhD pakar gastroenterologi dan associace professor fakultas ilmu penyakit dalam dari University of Michigan Medical School menganjurkan penderita diare untuk mengonsumsi makanan yang sederhana terutama pada 24 jam pertama terserang diare. Makanan yang hambar dan lebih padat, termasuk oatmeal, pisang, nasi, dan saus apel adalah jenis makanan yang disarankan Higgins.
 
Makanan lunak lain yang dianjurkan meliputi kentang rebus, roti panggang, biskuit polos asin, dan daging ayam panggang/rebus tanpa kulit/lemak. Untuk orang yang biasa makan nasi, bubur polos dengan sedikit garam cocok dipilih untuk mencegah agar diare tidak berlanjut. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa makanan mengandung probiotik dapat mempersingkat durasi pertarungan diare. Maka yoghurt termasuk jenis makanan yang aman dikonsumsi.
 
Hanya minum air yang telah dididihkan. Bahkan air mineral pun perlu dididhkan terlebih dahulu sebelum Anda minum saat sedang diare. Jangan minum air sekaligus banyak, melainkan sedikit-sedikit saja namun sering. Jika merasa mual sehabis minum, Anda dapat mencampurkan 20% lemonade (yang gas-nya sudah dibuang) pada air yang sudah dididihkan. 
 
Minum air dalam jumlah yang cukup menjadi satu hal yang harus dilakukan karena salah satu komplikasi serius diare adalah dehidrasi. Bila diare berlangsung dalam waktu yang lama, Anda perlu melakukan antisipasi agar tubuh tidak terdehidrasi. Konsumsi cairan yang cukup sehingga urin anda tampak jernih. Jika urin Anda keruh atau sedikit, ini tanda kalau tubuh Anda tidak mendapat asupan cairan yang cukup.
 
Jika tidak terdapat infeksi dan tidak ada darah, Dr Higgins menganjurkan obat yang dapat memperlambat gerakan usus seperti Imodium, Kaopectate Kaplet, dan Maalox Anti-diare untuk satu atau dua hari saja.
 
Namun jika gejala bertahan selama lebih dari beberapa hari dan ada perdarahan, gas, dan kembung, konsultasi pada dokter untuk menentukan apakah diare disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, dan merekomendasikan pengobatan secepatnya. (L/IA/berbagai sumber)