Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Hobi Membaca Dapat Membuat Anda Lebih Sehat?


Apakah Anda suka membaca? Di Indonesia, hobi membaca ternyata masih amat rendah, salah satu penerbit besar di ibukota pernah mengeluhkan rasio satu buku di Indonesia yang dibaca oleh sekitar 80,000 penduduk! Nah! 

Padahal, kebiasaan membaca dapat mempengaruhi kesehatan. Tidak percaya? Mari kita telusuri ungkapan dari beberapa sumber: 

1. Buku adalah vitamin untuk otak
Maryanne Wolf, Direktur Pusat Penelitian Universitas Tufts untuk Membaca dan Bahasa  mengatakan bahwa membaca akan menghadirkan jeda bagi otak untuk pemahaman dan wawasan. Bila dibandingkan dengan ketika menyerap informasi dari gambar atau suara, membaca memaksa Anda untuk berkonsentrasi dan membayangkan. Proses berhenti sejenak, merefeksi, menyerap dan membayangkan ini akan mempertajam kecerdasan dengan menantang seluruh sirkuit saraf. Secara ilmu gizi, Anda mungkin dapat ibaratkan bahwa buku adalah vitamin untuk otak. 

2. Membaca mengurangi stres  
Ketika asyik membaca - Anda akan lupa pada dunia luar dan masuk ke dalam kata-kata di depan mata. Pikiran, atau otak Anda secara aktif terlibat dalam sesuatu yang memerlukan perhatian penuh. Hasilnya? Anda tidak berpikir tentang masalah yang mungkin sedang dihadapi. Dengan kata lain, baca buku dapat mengalihkan perhatian. Menurut Studi Universitas Sussex, membaca buku enam menit sehari dapat mengurangi stres hingga 68%! 

Bagaimana cara membaca kurangi stres? Pengalihan pikiran ketika konsentrasi membaca  akan meredahkan ketegangan di otot dan jantung/sistem peredaran darah. Orang yang sedang stres mengalami frustrasi dan kemarahan yang berlebihan akan lebih rentan dengan penyakit jantung. Emosi stress kronis ini akan banyak menambah adrenalin yang berlebihan ke dalam aliran darah. Seiring waktu, proses ini akan meperlemah sistem distribusi nutrisi dasar yang sangat penting.  
"Terhanyut dalam sebuah buku adalah relaksasi, terutama di saat banyak ketidakpastian yang menyebabkan kita ingin mencari pelarian", kata Dr. David Lewis, ahli neurobiologi kognitif. Membaca juga menurunkan ketegangan otot, karena pengalihan secara aktif akan menarik imajinasi dalam tubuh fisik (kesengsaraan) ke dalam dunia buku yang dibaca. 

3. Membaca dapat bantu mencegah penuaan otak dan penyakit Alzheimer  
Ya, hobi membaca dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer. Penelitian di Inggris menemukan membaca secara teratur dapat mengurangi hingga 2,5 kali resiko Alzheimer. Menantang otak untuk belajar hal-hal baru dengan membaca dapat bantu para lansia menjaga proses pengolahan informasi mereka dalam kondisi yang lebih baik. Bahkan juga mungkin membantu fungsi mental otak untuk lebih mudah beradaptasi, dengan membentuk kembali sirkuit otak! 

4. Membacaan cerita fiksi dapat meningkatkan keterampilan sosial  
Simulasi pengalaman sosial dalam sebuah novel bermutu mungkin dapat mengikutsertakan proses kognitif sosial serupa pada kehidupan sehari-hari. Inilah kesempatan berlatih mengasah dan meningkatan keterampilan sosialisasi dengan orang lain.  
Susan Cain, seorang ahli introversi, pernah mengeksplorasi hipotesis bagaimana merangsang kemampuan empati lewat pendalaman seorang tokoh baik dalam sebuah cerita fiksi. Seperti mencontoh keteladanan seorang tokoh di dunia nyata, Anda pun dapat menyamakan keadaan/adegan/karakter tertentu dengan  keadaan/adegan/karakter dalam sebuah novel yang pernah dibaca.  
Dan hasilnya: ketika keterampilan sosial Anda meningkat, maka rasa empati dan kepercayaan diri pun akan turut meningkat. 

Membenamkan diri dalam buku bacaan bermutu akan memberikan hasil terbaik dibanding sekedar mengumpulkan potongan informasi secara sekilas, seperti ketika Anda browsing internet. Membaca dengan gaya browsing tidak akan menghasilkan pengalaman yang sama dengan membaca dengan seksama, seperti ketika membaca literatur atau artikel yang komprehensif. Perendaman sensorik yang terbentang dalam membaca dengan seksama adalah aktivitas yang amat baik bagi kesehatan otak yang dapat menghasilkan kesehatan bagi tubuh kita. (L/WP?berbagai sumber)