Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Cara untuk Mencegah Demensia


Beberapa minggu lalu saya ikut dalam perayaan ulang tahun ibu Saparinah Sadli, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, pejuang HAM, tokoh anti-kekerasan dan ibu dari semua orang yang peduli ketimpangan gender di Indonesia. Pada usianya yang ke-90, beliau terlihat anggun, tetap aktif dan bersemangat memberikan penghargaan pada pemenang Anugerah Saparinah Sadli. Ibu Sap hingga saat ini masih aktif dalam beberapa organisasi, seperti Yayasan Kesehatan Perempuan dan menjadi panutan bagi para penggiat HAM.
 
Pada kesempatan yang sama, juga hadir banyak lansia yang tidak kalah aktif dengan memori yang masih tajam. Padahal, angka penderita demensia dini terus meningkat. Apa rahasia ibu Sap dan para "golden girls" itu?
 
Dalam rangka hari Alzheimer sedunia di bulan September ini, ada baiknya kita memperbaharui pengetahuan agar dapat mencegah demensia sejak dini.
Beberapa gejala awal Alzheimer adalah hilangnya memori jangka pendek, sering tersesat dan kehilangan kata-kata. Tahap berikutnya akan terjadi perubahan emosi, kebingungan, kehilangan memori jangka panjang dan penarikan diri dari lingkungan sosialisasi.
 
Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan demensia, namun ada sejumlah cara dan diet yang dapat mencegah demensia:
 
1. Otak yang aktif membantu pencegahan
Menurut penelitian baru yang disajikan pada Alzheimer Association International Conference 2014, kegiatan mudah  seperti bermain kartu dan mengisi teka-teki silang dapat membantu untuk mengaktifkan sel-sel otak.
 
Dilakukan pencitraan otak pada 329 orang lanjut usia yang  bermain game/aktivitas mental, membaca buku, pergi ke museum, dan kegiatan lainnya untuk mempelajari fungsi kognitifnya.
 
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa orang yang melakukan aktivitas mental seperti mengisi teka-teki silang, bermain catur, bermain kartu dan puzzle, memiliki volume otak lebih besar. Stephanie Schultz mengatakan bahwa untuk beberapa individu, keterlibatan dalam kegiatan yang merangsang kognitif, terutama yang melibatkan permainan seperti teka-teki dan kartu, kemungkinan berguna untuk mempertahankan struktur otak dan fungsi kognitif yang rentan terhadap penyakit Alzheimer.
 
2. Jangan sinis
Orang yang sinis lebih mungkin terkena demensia, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal medis Neurologi. Dalam sebuah studi yang
dilakukan di Finlandia, 1449 orang diberi tes dengan diberikan pertanyaan seperti:
"Saya rasa sebagian besar orang akan berbohong agar bisa menang."
"Lebih aman untuk tidak percaya pada orang lain."
"Kebanyakan orang akan menggunakan berbagai alasan tidak adil untuk memperoleh keuntungan."
 
Delapan tahun kemudian, orang-orang yang tingkat sinisnya tinggi memiliki kemungkinan  3x lebih besar terkena demensia dibandingkan mereka yang tingkat kepercayaan pada orang lain lebih tinggi.
 
3. Vitamin E
Dua studi terbaru membuktikan bahwa vitamin E memiliki efek protektif terhadap memori penyandang demensia  Alzheimer ringan-sedang yang berkaitan dengan usia. Dr Mary Sano menjelaskan: "Uji coba ini menunjukkan bahwa vitamin E menunda  penurunan fungsi otak sebesar 19% per tahun, yang berarti 6,2 bulan lebih bermanfaat dari plasebo." Dr Sano berkesimpulan bahwa vitamin E cocok direkomendasikan dalam praktek klinis standar.
 
Studi kedua dilakukan di Finlandia menemukan bahwa tingkat vitamin E yang lebih tinggi dalam darah dapat mempertahankan fungsi memori dengan lebih baik.

Urutan selanjutnya adalah faktor gaya hidup. Ini adalah tips yang sudah sering dianjurkan untuk pencegahan penyakit jantung:
4. Berolahraga secara teratur.
5. Jangan merokok.
6. Menjaga berat badan.
7. Makan makanan yang sehat.
8. Jangan mengkonsumsi alkohol berlebihan.
 
Sebuah studi (yang berlangsung selama 35 tahu)n baru-baru ini mengungkapkan bahwa orang yang mengikuti empat atau lima kebiasaan sehat tersebut akan  mengurangi resiko demensia hingga 60% dan resiko penurunan fungsi kognitif di usia lanjut.
Olahraga secara teratur memberikan efek perlindungan terbesar, sedangkan melakukan salah satu kebiasaan sehat di atas sudah akan mengurangi resiko demensia hingga 25%.
 
Dr Doug Brown, dari Alzheimer Society, mengomentari studi tersebut: "Kami telah mengetahui bahwa apa yang baik bagi jantung Anda juga baik untuk kepala Anda, dan studi ini memberikan bukti untuk menunjukkan bahwa gaya hidup sehat dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan demensia secara signifikan."
 
9. Vitamin D
Menurut penelitian sejauh ini, rendahnya tingkat vitamin D secara substansial terkait dengan pengembangan Alzheimer dan demensia pada lansia.
Penelitian dalam jurnal Neurologi menjelaskan bahwa lansia dengan kekurangan vitamin D memiliki resiko sebesar 53% untuk  menjadi demensia dan bagi mereka yang sangat kekurangan vit D maka resiko akan sangat meningkat menjadi 125%!
 
10. Hindari gula 
Menurut studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Neurologi, orang sehat dengan kadar gula darah tinggi lebih mungkin  bermasalah dengan ingatannya. Ini bukan studi pertama yang menghubungkan tingkat glukosa darah dengan struktur otak yang lebih kecil, terutama hippocampus.
 
Studi lain mengatakan orang dengan diabetes tipe 2 dan orang yang memiliki masalah dalam penyerapan glukosa memiliki tingkat resiko lebih tinggi untuk terkena demensia dan  Alzheimer. Studi ini menjelaskan gula mempunyai efek toksik pada pusat-pusat memori di otak.
(Dr Ria Maria/L/EC/sumber:www.spring.org.uk)