Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang menghindari minum susu hewan karena meningkatnya kesadaran dampak negatif susu hewan; seperti alergi dan intoleransi laktosa, kemungkinan peningkatan risiko penyakit tertentu, alasan etis, lingkungan dan juga kepercayaan.
Sekarang, berbagai susu alternatif tersedia bagi mereka yang ingin menghindari susu hewan. Alternatif susu ini mengandung gizi, rasa, warna dan tekstur berbeda, bukan benar-benar "susu" tetapi ekstrak yang berasal dari sumber tanaman seperti kacang-kacangan, biji-bijian dan lainnya.
Menurut Food Allergy Initiative (www.faiusa.org), alergi terhadap susu sapi adalah alergi makanan yang paling umum pada bayi dan anak. Sementara intoleran terhadap laktosa, adalah kondisi umum akibat ketidakmampuan tubuh mencerna gula (laktosa) karena kurangnya enzim laktase. Setelah masa menyusui berakhir, produksi laktase berhenti bagi sebagian besar hewan, termasuk manusia.
Bagi yang terus minum susu hewan sementara tubuhnya tidak lagi menghasilkan cukup laktase, mereka akan mengalami gejala intoleransi laktosa seperti perut kembung, diare dan ketidaknyamanan lainnya.
Tingkat intoleransi laktosa bervariasi antara individu: rata-rata 15% dari ras Eropa utara, 80% dari kulit hitam dan Hispanik, dan bahkan hingga100% bagi orang Asia! Sebagian orang mampu mentolerir produk susu yang telah difermentasi, seperti yogurt dan keju, yang cenderung memiliki tingkat laktosa yang lebih rendah dan mempunyai lebih banyak bakteri yang mendukung pencernaan laktosa. Namun ada juga yang langsung bereaksi dengan sedikit percikan susu dalam cangkir kopinya.
Mereka yang alergi susu dianjurkan menghindari susu dan produk susu dalam bentuk apapun.
Kini banyak non-vegetarian/vegan juga memilih untuk tidak konsumsi susu untuk alasan lain, seperti untuk menghindari hormon dan antibiotik dalam susu hewan, mengikuti diet tertentu seperti Paleo hingga karena pengobatan jerawat.
Sebagian besar masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan konsep 4 sehat 5 sempurna. Kita percaya susu sapi merupakan sumber utama nutrisi dan khawatir nutrisi dalam susu sapi tidak dapat diperoleh di tempat lain.
Sekarang, sudah banyak diet tanpa susu yang dianggap memadai untuk mendukung semua tahap kehidupan tanpa susu sapi. Begitu banyak alternatif susu yang diperkaya dengan nutrisi seperti vitamin D dan A, juga sering mengandung kalsium alami (atau yang diperkaya dengan kalsium) dan nutrisi lainnya. Beberapa alternatif susu memiliki profil gizi yang sama dengan susu sapi, sementara yang lain mungkin mengandung gizi yang berbeda.
Berikut beberapa jenis susu alternatif yang tersedia di Indonesia:
Susu Kedelai
Susu kedelai adalah susu alternatif paling populer. Banyak ditemukan di Indonesia, susu alternatif ini adalah salah satu sumber protein tertinggi dan terlengkap yang berasal dari tanaman. Susu kedelai dibuat dari ekstrak kacang kedelai, terdapat dalam banyak variasi rasa seperti cokelat dan vanili.
Seperti susu sapi, susu kedelai sering diperkaya dengan kalsium, vitamin A dan D dan riboflavin, dan mengandung 8 sampai 10 gram protein per porsi. Susu kedelai paling mirip dengan susu sapi dalam hal profil gizi. Susu kedelai juga mengandung senyawa alami isoflavon, yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan mencegah kembalinya kanker payudara.
Peningkatan konsumsi kedelai juga bermanfaat bagi proses menopause karena senyawa dalam kedelai dapat bantu memperbaiki efek dari penurunan estrogen secara dramatis. Phytoestrogen dalam kedelai merupakan pengganti tepat untuk estrogen yang berguna untuk mendukung penyeimbangan kadar hormon sehingga mengurangi gejala umum menopause seperti hot flashes, namun tidak mempunyai efek samping.
Susu kedelai dapat digunakan untuk membuat susu formula bayi, tapi bukanlah pengganti yang cocok untuk ASI. Pilihlah susu kedelai yang non-GMO (yang belum dimodifikasi secara genetik) jika memungkinkan.
Susu Beras
Susu beras adalah yang susu alternatif paling mudah dicerna bagi mereka yang alergi gluten dan kacang-kacangan. Susu ini dibuat dari nasi, sirup beras dan tepung beras.
Susu beras tinggi karbohidrat dan rendah protein bila dibandingkan dengan susu sapi. Karena cukup encer, susu beras tidak terlalu cocok untuk digunakan dalam memasak atau pembuatan kue. Beras juga tidak kaya kalsium, sehingga bayak susu beras kemasan yang diperkaya dengan kalsium untuk dapat menggantikan susu sapi.
Tajin, yang sudah lama dikenal dan sering dikonsumsi di Indonesia, termasuk dalam jenis susu ini.
Susu Almond
Susu almond mengandung protein jauh lebih sedikit dari susu sapi dan susu kedelai, tetapi banyak orang menikmati rasa susu almond yang sedikit manis dan teksturnya yang mirip dengan susu sapi.
Mengandung banyak vitamin E, dua gelas susu almond sudah dapat mmencukupi seluruh kebutuhan harian vitamin E! Namun almond hanya memiliki 1/3 kalori susu sapi dan kurang mengandung vitamin, mineral dan asam lemak lainnya yang terdapat dalam susu sapi.
Susu almond biasanya terbuat dari bubuk kacang almond, air dan mungkin pemanis dan perasa. Banyak susu almond kemasan juga diperkaya dengan vitamin dan mineral. Jika anda penggemar susu almond, susu ini dapat dibuat sendiri dengan cara yang cukup mudah.
Susu Santan
Bersama dengan susu almond, susus santan adalah susu yang sedang ngetrend di kalangan masyarakat peduli sehat.
Santan mempunyai tekstur yang paling dekat dengan susu biasa. Santan mengandung lemak yang cukup tinggi, namun lemak jenuh kelapa adalah lemak rantai menengah (MCFA), yang dapat cepat diubah menjadi energi ketika diproses dalam hati sehingga tidak tersimpan seperti lemak jenuh lainnya. Kelapa bebas dari gluten dan kacang, maka santan juga merupakan pilihan yang baik bagi mereka dengan alergi (baca label untuk pastikan fasilitas produksinya bebas dari alergen tertentu).
Susu santan tidak memiliki gizi yang sama dengan susu sapi. Santan mengandung lebih sedikit kalori, protein dan kalsium. Namun, santan merupakan sumber yang kaya akan kalium; susu santan mengandung sekitar 630 mg kalium per cangkir jika dibandingkan dengan susu sapi yang hanya mengandung 150 mg kalium per cangkir .
Susu alternatif yang cocok untuk membuat kue ini adalah susu yang paling ramah lingkungan dari semua jenis susu!
Silahkan memilih susu yang paling cocok untuk kebutuhan kesehatan anda. (L/WP/berbagai sumber)