Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Renungan 1 Desember 2013


20 tahun lalu, tepatnya 1 Desember 1993, Pekan Peduli Aids diselenggarakan di Wisma Karsa Pemduda, Senayan, Jakarta. Waktu itu info dan kata "HIV/AIDS" masih tabu sehingga hanya sedikit yang tahu bahwa hanya dengan menyebarluaskan infomasi bagaimana virus HIV tertular, sudah dapat mencegah lebih banyak korban jatuh. 

Maka diadakanlah 5 hari acara yang berisikan sarasehan, pameran, musik, film bahkan fashion show. Rangkaian program dirancang dan diselenggarakan oleh Kelompok Kreatif Indonesia, alias Si Kancil. Si Kancil merasa terpanggil setelah mengikuti workshop  atas inisiasi ibu Nafsiah Mboi (menteri kesehatan) yang saat itu menjabat anggota MPR RI. 

Pekan Peduli Aids 1993 merupakan pertama kalinya sebuah kegiatan bersama  banyak individu peduli Aids dari industri iklan, dua instansi pemerintah (Kementrian Pemuda dan Olah Raga, Kementrian Kesehatan), berbagai organisasi kesehatan baik dalam maupun luar negeri serta beberpa selebriti. Pembukaan Pekan Peduli Aids 93 dihadiri oleh pak Hayono Isman yang pada waktu itu menjabat sebagai menteri Pemuda dan Olah Raga.

Pekan Peduli Aids terus diselenggarakan di kota-kota lain, di Jakarta acara berganti nama jadi kupu2 AIDS yang diselenggarakan dengan keterlibatan lebih banyak pihak lagi… dan seterusnya. Semakin lama semakin banyak acara serupa yang terus bergulir diberbagai kota di Indonesia hingga kini.

Setelah sekian tahun, banyak orang merasa sudah paham dengan bahaya HIV/Aids, tapi angka penularan tetap meningkat setiap tahun. Dari puluhan yang tercatat tahun 1993, hingga ribuan pada tahun 2013. Kita tahu bahwa angka-angka ini hanyalah "fenomena gunung es", dimana setiap angka resmi yang tercatat ada puluhan ribu angka tidak resmi  yang belum diketahui.

Maka ada baiknya kita mengulangi pe-er kita sekali lagi:

Apa itu HIV/AIDS?
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome: AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Jika Anda terinfeksi HIV, tubuh Anda akan mencoba untuk melawan dengan membuat  banyak antibodi. JIka tes laboratarium menemukan keberadaan antibodi ini dalam cairan tubuh seeorang, ini berarti orang itu telah infeksi HIV . Orang yang memiliki antibodi HIV disebut "HIV positif ", orang dengan HIV/Aids atau ODHA.

Bagaimana  Penularan Virus HIV?
Virus HIV ditularkan lewat cairan tubuh (darah, cairan semen/vagina/ketuban, mukosa dubur, dan ASI). Cairan tubuh lainnya seperti kotoran, air seni, ingus, air liur, keringat, air mata atau muntahan, tidak mengandung virus yang cukup untuk menularkan, kecuali jika ada darah bercampur dan kontak langsung yang signifikan. 
Bila cairan mengandung virus HIV/Aids masuk ke dalam tubuh, seseorang dapat terinfeksi HIV. Karena seseorang yang HIV positif terlihat sehat pada awalnya, maka dia dapat dengan mudah dan tanpa sengaja menularkan HIV/Aids ke orang terdekatnya. 

Bagaimana Mendapatkan Aids?
Menjadi HIV positif, tidaklah sama dengan memiliki Aids. Banyak orang yang HIV positif dapat hidup "sehat" sambil menularkan virus HIV tanpa sengaja selama bertahun-tahun. Namun perlahan-lahan sistem kekebalan tubuh akan terganggu juga sehingga banyak jenis virus, parasit , jamur dan bakteri yang biasanya tidak menimbulkan masalah dalam tubuh yang sehat akan menjadi sangat mengganggu dan mematikan. 

Siapa saja dapat tertular HIV/Aids?
Setiap orang dapat terserang virus HIV/Aids.
Orang yang berhubungan seks dengan berganti-ganti pasangan, orang yang bertukaran suntikan/jarum (narkoba, tatto, dll), orang yang terinfeksi dengan darah/organ yang terkontaminasi HIV, bayi yang mengkonsumsi ASI yang terinfeksi HIV, juga orang yang bekerja di profesi tertentu (paramedik, atau yang banyak kontak dengan cairan tubuh lainnya)
Bila Anda mempunyai gaya hidup yang rentan terhadap penularan virus ini, maka memeriksakan diri ke klinik atau rumah sakit secara reguler dapat meminimalisir tertular HIV/Aids.

Siapa yang dapat membantu jika Informasi lanjut diperlukan?
Sudah banyak klinik, yayasan, forum dan komunitas HIV/Aids yang siap membantu dengan memberikan tes antibodi HIV dan konsultasi sebelum dan sesudah (bagi hasil positif) tes.

Berikut ini terdapat beberapa tempat yang menyediakan jasa test dan konsultasi HIV di Jakarta, antara lain :
Angsa Merah, Klinik Awanama YPI, Kios Informasi Atmajaya, Puskesmas Kampung Bali, Klinik Remaja YPI, dan Kelompok Studi Khusus AIDS, Fakultas Kedokteran UI-RSCM. 
Di samping itu ada juga beberapa komunitas, forum, milis, dan yayasan yang bisa membantu: AIDS-INA (Komunitas AIDS Indonesia), Yayasan Spiritia, Yayasan Tegak Tegar, Rumah Cemara, Yayasan Karisma dan lainnya. 

20 tahun telah berlalu, HIV/Aids juga kini tidak terlalu "angker" dan "mematikan" lagi karena obat-obat baru (walau sangatlah mahal bagi sebagian besar masyarakat)  yang telah ditemukan. Orang dengan HIV juga dapat menikmati hidup lebih lama dan sehat sebelum menjadi penderita Aids (full-blown). Namun salah satu cara paling mudah pencegahan  masih tetap sama: hanya dengan mempelajari bagaimana HIV/Aids menular lalu berusaha menyebarkan info ini, maka banyak nyawa akan terselamatan. (L/AN/dari berbagai sumber)