Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Melewatkan sarapan pagi dapat meningkatkan risiko serangan jantung bagi laki-laki


Betapa sering kita meremehkan sarapan pagi. Karena alasan sibuk, atau bangun terlambat, mau tak mau kita sering mengabaikan sarapan pagi.
Terkadang kita berpikir bisa makan pagi di kantor seadanya. Atau makan pagi asal saja. Padahal sarapan pagi adalah makanan yang paling penting dalam satu hari kediupan kita.
Mereka yang terbiasa makan pagi dengan menu sehat, biasanya memiliki enerji yang optimum, dan jauh lebih produktif.

Namun kini ada alasan penting mengapa anda tidak boleh melewatkan sarapan pagi.
Bilamana anda sering bolos sarapan pagi, terutama untuk pria, maka peluang anda terkena serangan jantung akan meningkat.

Sebuah studi tentang pria yang usianya lebih  tua menemukan, bahwa mereka yang rutin melewatkan sarapan pagi - ternyata memiliki risiko 27 persen lebih tinggi terkena serangan jantung daripada mereka yang makan sarapan pagi.
 
Tidak ada alasan yang jelas mengapa hasilnya tidak berlaku untuk pria dengan kategori usia yang berbeda , kata para peneliti Harvard.

Penelitian lain telah menunjukkan hubungan antara sarapan pagi dengan obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes dan masalah kesehatan lainnya dipandang sebagai alasan-alasan untuk masalah jantung. 

Mengapa melewatkan sarapan menjadi resiko serangan jantung?

Para ahli tidak begitu yakin, tapi penjelasan terdekat yang mereka simpulkan: Orang yang tidak makan sarapan pagi lebih cenderung untuk menjadi lebih lapar di kemudian hari dan makan makanan yang lebih besar porsinya. 
Mereka makan dengan porsi yang lebih besar berarti tubuh harus bekerja lebih keras memproses jumlah yang lebih besar dari kalori dalam jumlah waktu yang lebih singkat. 
Yang dapat menciptakan lonjakan kadar gula dalam darah dan mungkin menyebabkan arteri tersumbat.

Tapi apakah sarapan pagi seperti setumpuk pancake yang dibubuhi gula dan sirup , telur berminyak dan daging yang banyak benar-benar lebih baik daripada, bolos sarapan pagi alias tidak makan apa-apa?

Masalahnya para peneliti tidak meneliti sehingga rinci apa yang dimakan oleh para peserta penelitian untuk sarapan pagi. 
Dan juga tidak melakukan penelitian mendetil apakah sarapan dengan kalori tinggi lebih baik daripada tidak sarapan pagi sama sekali. 

Ahli lainnya juga  setuju bahwa hal-hal diatas belum dan sangat sulit untuk diteliti sekaligus.

"Kami tidak tahu apakah itu waktu sarapan pagi  atau menu dari sarapan pagi itu penting. Barangkali hal Ini mungkin mungkin harus dikembangkan dalam penelitian lanjutan," kata Andrew Odegaard, University of Minnesota peneliti yang telah mempelajari hubungan antara melewatkan sarapan pagi dan masalah kesehatan seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.

"Umumnya, orang-orang yang makan sarapan pagi cenderung makan makanan yang sehat," tambahnya.

Penelitian baru dirilis Senin oleh jurnal Circulation. Itu adalah penelitian observasional, sehingga tidak dirancang untuk membuktikan sebab dan akibat. Tapi ketika dilakukan dengan baik, studi tersebut dapat mengungkapkan risiko kesehatan yang penting.

Para peneliti mensurvei hampir 27.000 orang tentang kebiasaan makan mereka pada tahun 1992. Sekitar 13 persen dari mereka mengatakan mereka secara teratur melewatkan sarapan pagi. Mereka semua adalah profesional kesehatan - seperti dokter gigi dan dokter hewan - dan setidaknya  berusia 45 tahun.

Selama 16 tahun ke depan, 1.527 menderita serangan jantung fatal atau non-fatal, termasuk 171 yang mengatakan mereka secara teratur melewatkan sarapan pagi.

Dengan kata lain, lebih dari 7 persen dari orang-orang yang melewatkan sarapan pagi memiliki serangan jantung, dibandingkan dengan hampir 6 persen dari mereka yang makan sarapan pagi secara teratur.

Para peneliti menghitung peningkatan risiko menjadi 27 persen,  apabila subyek penelitian punya kebiasaan buruk lain seperti merokok, minum, diet dan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan obesitas.

Sebanyak 18 persen orang dewasa AS secara teratur melewatkan sarapan, menurut perkiraan pemerintahan federal. Jadi penelitian ini bisa menjadi berita penting bagi banyak orang, kata Rimm.

Kesimpulan dari penelitian ini memang sangat sederhana. Percayalah sarapan pagi itu penting dan semakin peniting ! (berbagai sumber)