
Melihat si kecil rewel dan sulit terlelap di malam hari tentu membuat orang tua khawatir. Padahal, ada satu ritual sederhana yang bisa jadi solusi ampuh: manfaat pijat bayi untuk tidur lebih nyenyak. Bukan sekadar usapan biasa, sentuhan lembut penuh kasih ini adalah kunci untuk membuka pintu relaksasi, kenyamanan, dan ikatan batin yang lebih kuat antara kamu dan buah hati.
Pijat bayi adalah praktik stimulasi sentuhan (Tactile stimulation) yang telah dilakukan turun-temurun. Lebih dari sekadar tradisi, kini sains modern membuktikan bahwa aktivitas ini memberikan segudang keuntungan bagi perkembangan fisik dan emosional bayi. Mari kita selami lebih dalam bagaimana pijatan rutin bisa mengubah malam-malam gelisah menjadi tidur lelap berkualitas.
Pijat bayi adalah seni memberikan sentuhan dan usapan berirama pada tubuh bayi dengan menggunakan tangan. Tujuannya adalah untuk merangsang sistem saraf pusat, yang kemudian memicu serangkaian reaksi berantai positif di dalam tubuh mungilnya. Menurut Kementerian Kesehatan RI, stimulasi pijat adalah salah satu intervensi kesehatan yang penting untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak sejak dini.
Aktivitas ini bukan hanya tentang teknik, tetapi juga tentang komunikasi non-verbal. Saat kamu memijat, kamu sedang “berbicara” pada bayimu melalui sentuhan, menyampaikan rasa aman, cinta, dan perhatian yang tak terhingga.
Berikut adalah tujuh alasan kuat mengapa kamu perlu memasukkan pijat ke dalam rutinitas harian si kecil, terutama untuk meningkatkan kualitas tidurnya.
Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa mengalami stres. Tangisan yang tak kunjung henti bisa jadi pertanda tingginya kadar kortisol, hormon stres dalam tubuhnya. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing menemukan bahwa pijatan dapat secara signifikan menurunkan kadar kortisol.
Sebaliknya, pijatan merangsang produksi oksitosin (hormon cinta) dan serotonin (neurotransmitter yang mengatur mood dan tidur). Kombinasi penurunan kortisol dan peningkatan oksitosin serta serotonin ini menciptakan kondisi relaksasi mendalam, membuat bayi lebih tenang dan siap untuk tidur.
Ini adalah manfaat paling dicari oleh para orang tua. Ketika bayi lebih rileks, ia tidak hanya lebih mudah terlelap, tetapi juga cenderung tidur lebih lama dan lebih nyenyak. Pijatan membantu mengatur siklus tidur-bangun (circadian rhythm) bayi. Rutinitas pijat yang konsisten sebelum tidur menjadi sinyal bagi tubuh bayi bahwa ini adalah waktunya untuk beristirahat. Bayi yang dipijat secara teratur terbukti lebih sedikit terbangun di malam hari.
Pijat adalah momen berkualitas yang didedikasikan sepenuhnya untuk si kecil. Kontak kulit ke kulit (skin-to-skin contact), tatapan mata, dan senyuman selama sesi pijat akan memperkuat ikatan emosional. Bagi orang tua, terutama ibu yang mungkin mengalami *postpartum blues* atau ayah yang ingin lebih terlibat, pijat menjadi cara indah untuk terhubung dengan bayi pada level yang lebih dalam.
Sentuhan adalah bahasa pertama bayi. Melalui pijatan, kita tidak hanya menenangkannya, tetapi juga membangun fondasi kepercayaan dan keamanan yang akan ia bawa seumur hidupnya.
Banyak bayi mengalami ketidaknyamanan akibat sistem pencernaan yang belum matang, seperti kolik, perut kembung, atau sulit buang air besar. Gerakan pijat yang spesifik pada area perut, seperti gerakan memutar searah jarum jam atau teknik “I Love U”, dapat membantu:
Ketika perutnya nyaman, tentu saja bayi akan lebih mudah untuk tidur nyenyak tanpa terbangun karena nyeri.
Usapan dan tekanan lembut pada seluruh tubuh bayi membantu melancarkan sirkulasi darah. Aliran darah yang baik memastikan oksigen dan nutrisi tersalurkan secara efisien ke seluruh organ dan jaringan tubuh, termasuk otak dan otot. Pijatan juga membantu meningkatkan kesadaran bayi akan tubuhnya (body awareness) dan melemaskan otot-otot yang tegang, mendukung perkembangan motorik yang sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa pijatan dapat meningkatkan aktivitas sel Natural Killer (NK), yaitu sejenis sel darah putih yang berperan penting dalam melawan infeksi dan sel-sel abnormal. Dengan meredakan stres (yang dapat menekan sistem imun) dan meningkatkan sirkulasi limfatik, pijat secara tidak langsung membantu membangun pertahanan tubuh bayi menjadi lebih kuat.
Kulit adalah organ terbesar, dan sentuhan adalah salah satu indera pertama yang berkembang sempurna pada bayi. Setiap usapan pijat adalah stimulasi bagi jutaan reseptor saraf di kulitnya. Stimulasi ini mengirimkan sinyal ke otak, membantu pembentukan koneksi saraf baru (myelination) yang krusial untuk pembelajaran, koordinasi, dan perkembangan kognitif secara keseluruhan.
Memijat bayi tidak memerlukan keahlian khusus, hanya niat, kelembutan, dan perhatian. Berikut adalah panduan dasar yang bisa kamu ikuti.
Berikut adalah video tutorial yang bisa kamu jadikan referensi:
Cuci tanganmu hingga bersih dan lepaskan perhiasan. Tuangkan beberapa tetes minyak ke telapak tanganmu, lalu gosok kedua tangan hingga terasa hangat. Ini membuat sentuhan pertamamu terasa nyaman bagi bayi.
Kaki adalah area yang paling tidak sensitif, sehingga bagus untuk memulai. Pegang salah satu kaki bayi.
Area ini sensitif, jadi lakukan dengan sangat lembut. Selalu pijat searah jarum jam, mengikuti arah sistem pencernaan.
Letakkan kedua tanganmu di tengah dada bayi. Usap ke arah luar menuju bahu seolah-olah kamu sedang meratakan halaman buku atau membentuk gambar hati. Gerakan ini membantu pernapasan.
Lakukan gerakan “perahan” yang sama seperti pada kaki, dari bahu menuju pergelangan tangan. Jangan lupa pijat juga telapak tangannya dan setiap jarinya.
Gunakan ujung jarimu untuk membuat lingkaran-lingkaran kecil di area dahi dan pipi. Buat gerakan seperti senyuman di atas bibir dan di bawah bibir. Hindari area mata dan hidung.
Tengkurapkan bayi dengan hati-hati di pangkuanmu atau di atas alas. Letakkan kedua tangan di punggung atasnya, lalu gerakkan maju-mundur secara berlawanan dari leher hingga ke bokong. Akhiri dengan usapan panjang dari bahu hingga ujung kaki untuk memberikan sinyal bahwa pijatan telah selesai.
Kulit bayi sangat sensitif, jadi pemilihan minyak adalah hal yang krusial. Hindari minyak mineral (turunan minyak bumi), minyak dengan wewangian sintetis, atau minyak esensial yang terlalu kuat. Pilih minyak nabati alami yang food-grade (aman jika tak sengaja tertelan).
Berikut perbandingan beberapa pilihan minyak yang direkomendasikan:
Jenis Minyak | Kelebihan | Perhatian | Cocok Untuk |
---|---|---|---|
Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) | Antimikroba alami, mudah menyerap, melembapkan, aromanya lembut. | Beberapa bayi dengan kulit sangat sensitif atau eksim mungkin tidak cocok. Lakukan tes tempel (patch test) dahulu. | Hampir semua jenis kulit bayi, terutama di iklim tropis. |
Minyak Zaitun (Olive Oil) | Kaya akan antioksidan. Pilih yang berlabel extra virgin. | Mengandung asam oleat yang tinggi, beberapa penelitian menunjukkan bisa mengganggu lapisan pelindung kulit jika digunakan berlebihan pada kulit kering atau eksim. | Kulit bayi normal. Gunakan secukupnya. |
Minyak Bunga Matahari (Sunflower Oil) | Kaya akan asam linoleat yang dapat memperkuat skin barrier. Teksturnya ringan dan tidak menyumbat pori. | Pilih jenis high-oleic karena lebih stabil dan baik untuk kulit. | Kulit bayi normal hingga sensitif. |
Minyak Almond Manis (Sweet Almond Oil) | Kaya vitamin E, hipoalergenik, dan sangat melembapkan. | Hindari jika ada riwayat alergi kacang dalam keluarga. | Kulit bayi yang kering dan sensitif. |
Baby Oil (Pilih yang Berkualitas) | Diformulasikan khusus untuk bayi, biasanya hipoalergenik dan sudah teruji klinis. | Pilih produk dari merek terpercaya yang bebas dari paraben, ftalat, dan pewarna. Baca komposisinya. | Pilihan praktis jika ragu menggunakan minyak alami. |
Berikut beberapa hal yang sering ditanyakan oleh para bunda, antara lain:
Konsistensi adalah kunci. Kamu bisa memijat bayi setiap hari selama 10-15 menit sebagai bagian dari rutinitas, misalnya sebelum tidur malam atau setelah mandi. Mendengarkan isyarat bayi adalah yang terpenting; jika ia menikmatinya, lakukan setiap hari. Jika tidak, coba 2-3 kali seminggu.
Pijat lembut (*gentle touch*) bisa dimulai sejak bayi baru lahir (newborn). Namun, untuk pijatan yang lebih terstruktur seperti panduan di atas, banyak ahli dan konsultan laktasi merekomendasikan untuk menunggu hingga tali pusar bayi puput sepenuhnya dan sembuh, biasanya sekitar usia 2 minggu hingga 1 bulan. Untuk bayi prematur, pijat justru sangat direkomendasikan di bawah pengawasan medis karena terbukti membantu menaikkan berat badan.
Jangan dipaksa. Menangis adalah cara bayi berkomunikasi. Jika ia menangis, hentikan pijatan dan coba cari tahu penyebabnya. Mungkin ia kedinginan, lapar, posisinya tidak nyaman, atau tekanan pijatanmu terlalu keras. Peluk dan tenangkan dia. Kamu bisa mencoba lagi di lain waktu saat suasana hatinya lebih baik. Pijatan harus menjadi pengalaman yang positif.
Ya. Hindari memijat bayi jika ia sedang demam, baru saja diimunisasi (tunggu 24-48 jam), memiliki ruam kulit yang parah, infeksi, atau kondisi medis tertentu. Selalu konsultasikan dengan dokter anak jika kamu ragu.
Pijat bayi lebih dari sekadar tren, ini adalah sebuah investasi kesehatan dan kebahagiaan. Dengan meluangkan 15 menit setiap hari, kamu tidak hanya memberikan manfaat pijat bayi untuk tidur lebih nyenyak, tetapi juga meredakan kolik, memperkuat ikatan, dan mendukung perkembangannya secara menyeluruh. Sentuhan lembutmu adalah hadiah tak ternilai yang akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi si kecil, membantunya tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia. Selamat mencoba!
Daftar Referensi
Bidan Kompeten - Alumni penugasan Nusantara Sehat Team Based Kementerian Kesehatan Republik Indonesia