Memimpikan profesi mulia sebagai bidan dan berkontribusi pada kesehatan ibu dan anak? Tentu, langkah awalmu adalah memahami berapa biaya kuliah kebidanan sampai lulus. Pertanyaan ini sangat wajar, karena persiapan finansial adalah kunci utama untuk menempuh pendidikan tinggi tanpa hambatan. Jangan khawatir, artikel pilar ini akan mengupas tuntas seluruh komponen biaya yang perlu kamu siapkan, mulai dari pendaftaran hingga wisuda, baik di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS).
Memilih untuk menjadi seorang bidan adalah sebuah keputusan besar yang penuh makna. Profesi ini tidak hanya menjanjikan karier yang stabil, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Namun, untuk mencapai impian tersebut, ada investasi pendidikan yang perlu direncanakan dengan matang. Mari kita bedah bersama rincian biayanya agar kamu bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Sebelum membahas angka, penting untuk mengetahui jenjang pendidikan kebidanan yang ada di Indonesia. Perbedaan jenjang ini sangat memengaruhi total biaya dan lama studi. Sesuai dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, standar pendidikan minimum untuk menjadi bidan adalah Diploma III (D3).

Program D3 Kebidanan berfokus pada pembentukan bidan vokasional yang kompeten dan siap kerja. Lulusan D3 akan mendapatkan gelar Ahli Madya Kebidanan (A.Md.Keb.). Lama studi normalnya adalah 3 tahun (6 semester). Fokus utama kurikulumnya adalah pada keterampilan klinis dan praktik langsung di lapangan. Program ini cocok bagi kamu yang ingin lebih cepat masuk ke dunia kerja sebagai bidan pelaksana.
Untuk menjadi bidan profesional dengan kewenangan praktik mandiri yang lebih luas, jenjang S1 dan Pendidikan Profesi adalah jalurnya. Alurnya terbagi menjadi dua tahap:
Total waktu yang dibutuhkan untuk jalur ini adalah sekitar 5-6 tahun. Biayanya pun tentu berbeda signifikan dibandingkan program D3.
Biaya kuliah kebidanan tidak hanya soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau SPP per semester. Ada banyak komponen lain yang perlu diperhitungkan. Berikut adalah rinciannya, lengkap dengan estimasi biaya agar kamu punya gambaran yang jelas.
Ini adalah biaya awal yang kamu keluarkan saat mendaftar ke perguruan tinggi. Besarnya bervariasi tergantung jalur masuk.
Uang pangkal, sering disebut juga uang gedung atau SPI, adalah biaya yang dibayarkan sekali saat kamu diterima sebagai mahasiswa baru. Komponen ini umumnya ada di jalur mandiri PTN dan hampir semua PTS.
Perlu diingat, jalur nasional seperti SNBP dan SNBT di PTN umumnya tidak dikenakan uang pangkal.
Ini adalah biaya pendidikan yang kamu bayarkan setiap semester. Di PTN, sistemnya menggunakan UKT yang dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua. Sementara di PTS, biasanya disebut SPP (Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan) yang bisa bersifat tetap (*fixed*) atau variabel (berdasarkan SKS yang diambil).
Kuliah kebidanan sangat sarat dengan praktik. Biaya ini mencakup penggunaan laboratorium (anatomi, kebidanan, komputer) dan bahan-bahan praktik. Di beberapa kampus, biaya ini sudah termasuk dalam UKT/SPP, namun banyak juga yang membebankannya secara terpisah.
Estimasi biaya ini bisa mencapai Rp1.000.000 – Rp5.000.000 per semester, terutama pada semester-semester yang padat jadwal praktiknya.
Mahasiswa kebidanan memiliki seragam khusus, baik untuk kuliah teori maupun praktik di lahan seperti rumah sakit atau puskesmas. Ini termasuk baju, jas laboratorium, papan nama, sepatu khusus, dan lainnya.
Estimasi biaya pengadaan seragam lengkap di awal perkuliahan adalah sekitar Rp1.500.000 – Rp3.000.000.
Meskipun kampus menyediakan alat, sering kali mahasiswa diwajibkan memiliki set alat dasar pribadi untuk menunjang praktik, seperti stetoskop, tensimeter, termometer, dan midwifery kit. Biaya ini bisa mencapai Rp1.000.000 – Rp2.500.000.
Ini adalah komponen biaya yang cukup besar. Mahasiswa akan diterjunkan langsung ke rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin, atau bidan praktik mandiri. Biaya ini mencakup administrasi, bimbingan, dan terkadang akomodasi jika lokasi praktik berada di luar kota.
Estimasi biayanya sangat bervariasi, bisa mulai dari Rp2.000.000 hingga Rp10.000.000 per siklus praktik.
Meskipun perpustakaan menyediakan banyak buku, beberapa dosen mungkin mewajibkan buku teks tertentu. Selain itu, ada biaya untuk fotokopi materi dan mencetak tugas. Alokasikan dana sekitar Rp500.000 – Rp1.500.000 per semester untuk kebutuhan ini.
Di akhir masa studi, kamu akan mengerjakan Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk D3 atau Skripsi untuk S1. Biaya ini mencakup penelitian, bimbingan, seminar, dan pencetakan. Setelah lulus, ada biaya wisuda.
Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, berikut adalah tabel estimasi total biaya kuliah kebidanan sampai lulus. Angka ini adalah perkiraan kasar dan bisa berbeda jauh tergantung universitas pilihanmu.
| Komponen Biaya | D3 Kebidanan (Estimasi 3 Tahun) | S1 + Profesi Bidan (Estimasi 5 Tahun) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| Uang Pangkal (SPI) | Rp 8.000.000 – Rp 30.000.000 | Rp 15.000.000 – Rp 50.000.000 | Hanya untuk Jalur Mandiri/PTS, dibayar sekali. |
| UKT/SPP | Rp 30.000.000 – Rp 90.000.000 | Rp 70.000.000 – Rp 180.000.000 | Total selama masa studi (6 semester untuk D3, 10 semester untuk S1+Profesi). |
| Praktikum & Laboratorium | Rp 6.000.000 – Rp 20.000.000 | Rp 10.000.000 – Rp 35.000.000 | Total selama masa studi. |
| Seragam & Alkes Pribadi | Rp 2.500.000 – Rp 5.500.000 | Rp 2.500.000 – Rp 5.500.000 | Dibayar di awal perkuliahan. |
| Praktik Lahan | Rp 5.000.000 – Rp 15.000.000 | Rp 10.000.000 – Rp 25.000.000 | Sangat bervariasi antar institusi. |
| Tugas Akhir & Wisuda | Rp 2.500.000 – Rp 8.000.000 | Rp 2.500.000 – Rp 8.000.000 | Biaya penelitian dan seremoni kelulusan. |
| Estimasi Total Biaya (Diluar Biaya Hidup) | Rp 54.000.000 – Rp 168.500.000 | Rp 110.000.000 – Rp 303.500.000 | Angka ini adalah penjumlahan dari rentang terendah dan tertinggi setiap komponen. |
Penting: Angka di atas adalah estimasi kasar. Untuk mendapatkan angka yang pasti, kamu wajib memeriksa langsung ke website resmi atau brosur penerimaan mahasiswa baru dari universitas yang kamu tuju.
Menjadi bidan bukan hanya soal profesi, tapi panggilan jiwa untuk mendampingi perempuan dalam momen paling transformatif dalam hidupnya. Investasi pendidikan adalah langkah awal untuk menjawab panggilan itu.
Besaran biaya tidak hanya ditentukan oleh jenjang pendidikan. Ada beberapa faktor lain yang sangat berpengaruh:
Secara umum, biaya di PTN (terutama melalui jalur SNBP/SNBT) cenderung lebih terjangkau karena adanya subsidi dari pemerintah melalui sistem UKT. Sebaliknya, PTS murni mengandalkan biaya dari mahasiswa sehingga SPP dan uang pangkalnya cenderung lebih tinggi, meskipun seringkali diimbangi dengan fasilitas yang lebih modern atau kurikulum yang spesifik.
Program studi dengan akreditasi “Unggul” atau “A” biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi. Ini sebanding dengan kualitas pengajaran, kelengkapan fasilitas, dan reputasi lulusan yang lebih diakui di dunia kerja.
Biaya kuliah di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Makassar cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota yang lebih kecil. Ini juga berkaitan erat dengan biaya hidup (living cost) yang akan kita bahas selanjutnya.
Total pengeluaranmu tidak berhenti di biaya kuliah. Ada biaya pendukung yang jumlahnya juga tidak sedikit, yaitu biaya hidup. Komponennya antara lain:
Jika diakumulasikan, biaya hidup bisa mencapai Rp 2.600.000 – Rp 6.500.000 per bulan. Selama 3 tahun (36 bulan), totalnya bisa mencapai Rp 93.600.000 – Rp 234.000.000. Tentu ini adalah angka yang sangat signifikan dan wajib masuk dalam perencanaan finansialmu.
Melihat angka-angka di atas mungkin membuatmu sedikit cemas. Tapi tenang, ada banyak jalan untuk meringankan beban biaya tersebut. Salah satunya adalah melalui beasiswa.
Selain beasiswa, kamu juga bisa bekerja paruh waktu (*part-time*) jika tidak mengganggu jadwal kuliah dan praktikmu.
Mendengar langsung dari mereka yang sudah menjalani bisa memberikan perspektif yang berharga. Simak video berikut untuk mendapatkan gambaran suka duka dan pengalaman nyata selama kuliah di jurusan kebidanan.
Jadi, berapa biaya kuliah kebidanan sampai lulus? Jawabannya sangat bervariasi. Untuk jenjang D3, siapkan dana sekitar Rp 54 juta hingga Rp 168 juta, sementara untuk S1 plus Profesi, angkanya bisa mencapai Rp 110 juta hingga lebih dari Rp 300 juta. Angka tersebut belum termasuk biaya hidup yang juga signifikan.
Meskipun terlihat besar, anggaplah ini sebagai sebuah investasi untuk profesi yang sangat dibutuhkan, terhormat, dan memiliki prospek karir yang cerah, baik di fasilitas kesehatan maupun praktik mandiri. Kunci utamanya adalah riset mendalam pada universitas yang kamu incar, perencanaan finansial yang matang, dan proaktif mencari peluang beasiswa.
Persiapkan dirimu, lakukan riset, dan mulailah perjalananmu untuk menjadi bidan profesional yang kompeten dan berdedikasi bagi kesehatan bangsa!
Daftar Referensi
Bidan Kompeten - Alumni penugasan Nusantara Sehat Team Based Kementerian Kesehatan Republik Indonesia