Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Mengenal Yoga Secara Utuh: Contoh Postur Yoga


Ada 2 contoh postur dalam Yoga:

1. Sukhasana (sukha = happy, menyenangkan; asana= postur)

Duduk bersila, sebaiknya menggunakan alas agar pantat atau bokong lebih tinggi. Betis tidak terlalu rapat ke paha dalam agar tidak ada ketegangan di lutut belakang. Tulang punggung tegak lurus, seperti ada garis lurus dan koneksi antara tulang ekordan ubun-ubun, walaupun dada terangkat dan otot-otot dada membuka ke arah samping, rongga dada semakin lebar mengembang, dijaga agar tulang punggung tidak condong ke depan (arching),  putar bahu ke belakang menjauh darikuping, sehingga leher dan otot-otot dan syaraf di muka tetap rileks, tapi dada paling atas (clavicle, atau collar bone) menjadi terbuka lebar. Tulang ini seperti jendela yang terbuka, jika semakin terbuka maka udara segaryang masuk ke jantung dan paru-paru akan lebih banyak dan oksigen yang terserappun semakin banyak, dan nafas akan lebih panjang. Kepala dan leher belakang tegak, dagu paralel dengan lantai. Bahu turun menjauh dari kuping ke arah siku sehingga tulang lengan atas (humerus) seperti memanjang. Dari pinggang, otot-otot samping tarik ke atas ke ketiak.Lengan bawah rileks di atas paha dengan telunjuk dan ibu jari bertemu (jnana mudra, seal of knowledge). Otot-otot paha diputar ke luar dan lutut turunke arah lantai sehingga pangkal paha semakin rileks.

2. Uttihita Trikonasana (uttihita = memanjang, meregang,  tri= tiga, kona = sudut, asana= postur, postur segitiga).

a) Berdiri tegakdalam Tadasana dengan kaki rapat.

b) Tarik nafasdan melangkah atau melompat, buka kaki selebar 3 (tiga) kaki, lebarkan juga tangan setinggi bahu seperti mengepakkan sayap.

c) Dengan pinggul tetap menghadap ke depan, putar keluar kaki kanan 90 derajat, dan telapak kaki kiri sedikit diputar kedalam, kedua tumit tetap satu tarikan garis lurus.

d) Dengan tetap mempertahankan dada stretch, angkat sedikit tangan kanan agar sisi samping kanan badan tetap terbuka ruang yang lebar, bawa turun badan ke samping kanan dengan mempertahankan dada tegak vertikal terhadap lantai, dengan tanpa tegangdi bahu kanan, telapak tangan kanan memegang tulang kering kaki kanan yang lebih dekat ke pergelangan kaki.

e) Jika tidak ada sakit di leher, putar muka ke arah telapak tangan kiri yang tetap strechdan arahkan mata kanan, fokus pada ibu jari tangan kiri.

f) Dengan tidak menekan lutut kiri ke belakang, panjangkan tumit kaki kiri. Usahakan untuk mempertahankan dada tegak vertikal terhadap lantai dan pinggul terbuka, sementara tulang punggung tetap lurus satu garis dengan leher dan kepala.   

g) Ada usaha untuk memutar keluar pinggul kiri, pantat kiri akan mengarah ke lantai, sementara pantat kanan mengarah ke arah paha kiri. Pinggul akan seperti terasateremas (squeezed, engaged).

h) Jangan lupauntuk tetap bernafas dan mempertahankan dada tetap strech. Dari dada tengah distribusikan kekuatan dan energi ke duabahu dan tengan dengan kekuatan yang sama besar agar rata dan seimbang kesegala arah. Bertahan pada posisi ini kira-kira setengah sampai satu menit atau bahkan lebih untuk dapat berlatih secara lebih dalam. Memperhatikan dirisendiri dan sekaligus merasakannya, sebelum kembali ke posisi semula dan kemudian berganti sisi yang kiri.

Yang perlu sama-sama kita perhatikan adalah bahwa yoga ini bukanlah seperti olahraga kompetitif. Tidak akan pernah dipertandingkan dalam olimpiade. Semata-mata adalah untuk latihan pengembangan diri pribadi. Karena itu, jika kita berlatih bersama dalam kelas yang besar,seharusnya kita menganggap orang-orang lain sesama peserta sebagai patung batu.Tidak perlu terpengaruh pada orang di sekeliling kita. Arahkan perhatian dan pandangan kita ke dalam diri kita sendiri untuk merasakan bekerjanya kulit, syaraf, otot, daging, tulang dan organ-organ dalam tubuh serta rasa, dansensasi yang timbul ketika melakukan asana. 

Akhirnya, jika kita memperhatikan tiap tahapan dalam melakukan asana, danpostur-postur itu dilakukan dengan penuh kesadaran, disertai dengan usaha untuk lebih baik pada setiap tahapan, maka sesungguhnya aspek lain dari delapan tangga yoga akan juga terkandung secara terintegrasi didalamnya. Dan asana pun dapat menjadi sarana untuk berlatih mencapai liberation, pikiran dan bathin yang tenang dan seimbang, selain tentunya kesehatan fisik. Sepertiair danau yang tenang yang dapat merefleksikan kecantikan alam di sekitar. Pikiran dan bathin yang tenang akan memancarkan kecantikan yang berasal dari dalam, inner beuaty. (Yudhi Widdyantoro)