Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Mengenal Yoga Secara Utuh: Yoga Bukan Hanya Asana


 Sthira sukham asanam (do postures with firm andcomfort)

Yoga Sutra of Patanjali, II. 46

Jika kita bicara tentang yoga, asosiasi pikiran banyak orang adalah postur yoga yang menuntut kelenturan yang tinggi serta hal-hal yang superstitious sifatnya, seperti dapat terbang, tidak mati walau telah dikubur hidup-hidup selama satu minggu, tidurdi atas paku dan sebagainya. Pandangan seperti ini bisa terjadi karena dinegara asalnya, India ada sekelompok yogi yang mengambil jalan dan berpraktiks eperti itu. Namun karena segala hal yang tidak umum akan selalu lebih mudah untuk publikasi, maka yang lebih banyak diingat orang, sampai kemudian ada generalisasi adalah yang demikian.   

Saat ini, ketika yoga menjadi booming dan tempat berlatih sudah menyebar serta tenaga pengajarnya sudah lebih banyak dibanding sepuluh tahun lalu, membuat orang semakin dimudahkan untuk berlatih. Namun banyak dari mereka yang pergi ke kelas yoga lebih memfokuskan diri pada postur, atau asana dalam bahasa sanskritnya, suatu aspek fisikal dalam praktik filsafat yoga. Harapan yang timbul dari banyak orang yang berlatih, adalah bahwa dengan mempraktekkan postur-postur yoga tersebut akan mendapatkan kesehatan yang lebih baik sertadapat mengurangi berat badan dan menjadi langsing. Dengan semakin mahalnya biaya kesehatan akhir-akhir ini, tidak dapat dipungkiri, selain kesehatan tubuh, bagi masyarakat urban jaman sekarang, penampilan tubuh juga menjadi perhatian utama. Antusiasme orang-orang yang pergi berlatih yoga tersebut,sayangnya tidak disertai dengan mengembangkan perhatiannya pada aspek lainnyadari filosofi yoga yang sangat luas dan cukup komplet, atau bahkan sekaligus mempraktikkannya, padahal  sesungguhnya,dalam fisosofi yoga itu, asana hanyalah salah satu dari delapan tangga (ashtangayoga) menuju keutamaan hidup.    

Dalam masa awal perkembangannya, pengajaranyoga lebih menekankan sebagai filsafat, atau seni hidup, adapun latihan fisik berkembang kemudian sebagai latihan untuk membantu meningkatkan konsentrasise bagai sarana untuk dapat bermediatasi lebih baik, karena tujuan tertinggi dari yoga adalah kemanunggalan (oneness)dengan sesuatu yang transenden, seperti Tuhan Yang Maha Kuasa, selain sebagaijalan untuk pembebasan diri (liberation), pembebasan dari segala bentuk keterikatan yang meghambat perkembangan kejiwaan seseorang. Masa awal ini dikenal dengan Raja Yoga, yoga yang lebih concern pada mind, pikiran atau bathin, dan segala hal yang berkaitan dengannya,berikut dengan cara mengontrolnya. Prakteknya melulu dengan meditasi. Karenabetapa pentingnya pemahaman akan pikiran dengan segala gerak-geriknya,Patanjali yang dijuluki sebagai “Bapak Yoga” memperkenalkan delapan tangga yoga. Seperti apasusuanan delapan anak tannga yoga ini? Tunggu uraian di artikel berikutnya. (Yudhi Widdyantoro)