Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Ikan Dalam Diet Anda - Kontaminasi Merkuri di Ikan


Selama ini kita diberitahu bahwa makan ikan merupakan bagian penting dari diet seimbang. Ikan penuh dengan vitamin dan nutrisi lainnya, baik untuk kesehatan jantung karena kandungan asam lemak omega-3 yang mengurangi kolestrol dan tekanan darah, ikan juga rendah kalori. 

Tetapi studi baru tentang tingginya tingkat merkuri dan kontaminan lain pada ikan menyebabkan kekhawatiran mengkonsumsi daging ikan yang akan menyebabkan masalah kesehatan.  

Apa saja gejala keracunan merkuri? 

Merkuri yang telah masuk ke dalam tubuh sulit dikeluarkan lagi, merkuri ini menumpuk dalam tubuh sehingga dapat mempengaruhi sistem saraf. Dokter Jane Hightower dari San Francisco yang telah melakukan studi bertahun-tahun menyimpulkan bahwa keracunan merkuri tingkat rendah juga dapat menyebabkan kehilangan memori, rambut rontok, kelelahan, depresi, kesulitan berkonsentrasi, tremor dan sakit kepala.  

Siapa saja yang berisiko? 

Efek dari kontaminasi merkuri berbahaya bagi semua orang. 
Peringatan dikeluarkan terutama untuk wanita hamil dan anak-anak. Namun, dalam sebuah studi klinis baru-baru ini, tingkat beracun merkuri yang disebut methylmercury ditemukan dalam sampel darah dan rambut yang diambil dari puluhan pasien: laki-laki, perempuan dan anak-anak. 

Sementara ini tidak diketahui berapa banyak orang yang mungkin telah terpengaruh methylmercury, para peneliti juga belum bisa mengukur hubungan langsung antara konsumsi ikan berlebihan dengan tingkat penyakit yang disebabkannya. Yang pasti gejala hilang saat ikan dikeluarkan dari menu makanan penderita. 

Mengurangi konsumsi ikan tuna dan jenis ikan lainnya 

Sementara ikan dapat menjadi bagian dari diet yang sehat, kita perlu menyadari ikan mana yang bermasalah dan mana yang relatif lebih sehat dan rendah merkuri. 

Keracunan Merkuri ini menjadi perhatian khusus karena ikan menumpuk methylmercury dalam jaringannya. Kontaminasi merkuri paling banyak didapatkan di ikan besar. Ikan-ikan seperti tuna, ikan todak, ikan bass dari Chilli, halibut Alaska, tilefish dan king mackerel terbukti memiliki tingkat merkuri yang sangat tinggi. Ikan paus dan lumba-lumba yang dagingnya dikonsumsi di Norwegia dan Jepang juga mengandung kontaminasi yang amat berbahaya. Sementara salmon liar, sarden, cod, nila, sole, udang, dan haring memiliki tingkat merkuri lebih rendah. 

Tuna adalah ikan yang paling banyak dikonsumsi di banyak negara, juga di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan batas 5 mikrogram/kg berat badan dalam seminggu. Seorang perempuan hamil yang makan lebih dari dua porsi kaleng tuna per minggu, dapat melewati ambang batas aman merkuri. 

Pencemar Merkuri lainnya 

Pembangkit listrik batubara juga merupakan salah satu sumber pencemaran merkuri. Merkuri yang dilepaskan dari pembakaran batubara dapat meracuni lingkungan sekitarnya: Kita juga dapat menghirup merkuri di udara, atau terkena merkuri dalam air atau tanah yang akhirnya mencemari makanan.  

Sumber lain dari pencemaran merkuri adalah lewat pembakar sampah kota, yang walau sudah dilarang namun masih kerap dilakukan banyak orang. Pengelolaan dan pengawasan yang tidak memadai terhadap pembuangan limbah industri juga merupakan bahaya yang menambah pencemaran merkuri bagi negara berkembang seperti Indonesia. (L, WP, dari berbagai sumber)