Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Hidangan Ikan yang Sehat


Ikan merupakan sumber protein tanpa lemak dan omega - 3. Diet yang kaya minyak ikan dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular . Asam lemak Omega - 3 yang ditemukan dalam ikan juga sangat penting untuk otak dan pengembangan mata. Asosiasi Jantung Amerika Serikat (The American Heart Association) menganjurkan paling sedikit makan dua porsi ikan berlemak setiap minggu agar jantung lebih sehat. 

Tapi tidak semua ikan itu sehat lho! 

Hampir semua ikan terkontaminasi dengan merkuri dan kontaminan lainnya. Sebagian besar orang dewasa yang sehat mudah menghilangkan merkuri dari tubuhnya, namun anak-anak dan ibu sedang hamil atau menyusui harus menghindari beberapa jenis ikan dan seafood untuk mengurangi risiko keracunan merkuri. 

Ikan yang mengandung tingkat merkuri yang lebih tinggi adalah ikan hiu bertubuh besar/tua, todak, king mackerel, dan tilefish. Sementara ikan pollock, tuna kalengan, salmon, patin dan lele mengandung lebih sedikit merkuri. Jenis ikan lainnya berada diantara dua kelompok tersebut. 

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat memiliki daftar kandungan merkuri dalam seafood yang mungkin dapat dijadikan acuan. Hal lain yang perlu dicatat adalah jika ikan digoreng, maka konsentrasi merkuri dalam ikan akan meningkat! Bayangkan begitu banyak ikan goreng yang sering kita santap dengan sambal dan lalapan! 

Selain merkuri, ikan bisa menjadi masalah jika tidak dipersiapkan dengan benar. Bila digoreng atau disajikan dengan saus berlemak (misalnya mayones), maka hidangan ikan sehat akan menjadi makanan yang tidak sehat . 

Masalah lain yang potensial adalah makan ikan tidak matang, yang dapat menyebabkan infeksi parasit. Ketika  kita memasak ikan di rumah, pastikan dagingnya sudah lembut  dan tidak transparan. Dan hati-hati jangan mencemari daging ikan mentah dengan makanan mentah lainya. 

Lalu, bagaimana dengan sashimi? 

Ikan yang dihidangkan untuk sashimi harus yang berkualitas terbaik, dan sesegar mungkin - beberapa restoran Jepang memelihara ikan dalam tangki sampai ke detik-detik sebelum dihidangkan. Seorang sushi ya san, chef profesional sushi, haruslah terampil dan sudah dilatih selama bertahun-tahun untuk mengenali atribut penting dalam menghidangkan sashimi yang segar: bau, warna, kekencangan daging, dan juga pastikan ikan bebas dari parasit yang mungkin tidak terdeteksi mata awam.  

Jika ingin membuat sushi/sashimi di rumah, harus pastikan membeli ikan super segar. Tanda-tanda yang harus diperhatikan: kulit yang mengkilap, lembab dan licin, sisik masih utuh. Mata cerah, bening dan tidak cekung. Insang berwarna merah atau pink. Tubuh ikan kencang dengan ekor yang kaku. Jika beli daging ikan potongan/fillet, daging harus masih kencang, transparan, dan dipotong dengan rapi. Pastikan suhu di dapur, dan juga tangan Anda, dingin. Kerjakan semuanya dengan cepat. Setelah dipotong, segera kembalikan daging ikan ke kulkas bila tidak langsung dimakan. Sajikan dalam kurun waktu tidak lebih dari 4 jam. (L/WP, dari berbagai sumber)