Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Manfaat Terapi Hortikultura bagi Pasien Demensia


Sekali seminggu, Cath Manuel memimpin sekelompok pasien demensia untuk berkebun di pusat perawatan lansia di Queensland, Australia.
 
Cath Manuel adalah seorang terapis hortikultura. Memasukan tanah dan campuran pupuk ke dalam pot bunga lalu menyiapkan lubang untuk bibit mungkin menjadi tugas yang relatif mudah bagi sebagian besar orang, tetapi kegiatan sederhana ini dapat membuat orang dengan demensia (ODD) jadi bingung.
Bagi ODD yang sudah sering berkebun di masa lalunya, mereka tahu persis apa yang harus dilakukan. Tapi ada juga beberapa yang perlu bantuan; karena dari satu langkah ke langkah berikutnya, mereka kadang sudah melupakan langkah sebelumnya.
 
Langkah demi langkah adalah kunci untuk mengurangi stres
 
Kegiatan harus direncanakan dengan rapi dan baik. Bersama para sukarelawan, Cath menggunakan gambar instruksi langkah-demi-langkah sebagai alat referensi unutk bantu ODD mengurangi stres ketika mengikuti kegiatan.
 
Karena tukang2 kebun demensia tidak boleh dibanjiri dengan terlalu banyak instruksi pada saat yang sama.
 
Agar mengurangi kebingungan para pasien, maka relawan akan bantu membersihkan pot bunga setelah semua pot diisi. Setelah itu baru menyiapkan langkah selanjutnya, seperti memberikan bibit bunga. Dengan rasio pasien dan relawan 3: 2, dipastikan ODD mendapat cukup perhatian dan memiliki sesuatu karya nyata pada akhir sesi.
 
Dr Ria Maria dari Yayasan Alzheimer Indonesia menganjurkan agar sebaiknya terapi hortikultura ini diberikan pada ODD pra demensia dan demensia ringan. Demensia sedang dan berat mungkin akan kesulitan melakukannya, dan bisa membuat mereka frustrasi. Terapi hortikultura juga bisa bermanfaat bagi caregiver (orang yang merawat ODD) yang sudah lelah atau penat.
 
berkebun
Berkebun ada elemen sosial; menciptakan peluang untuk percakapan atau kesempatan untuk duduk diam dan menikmati kegiatan yang mengasikan. ODD yang terlibat mendapatkan pengalaman sensorik yang bemanfaat. Kegiatan ini akan memberikan kesibukan bagi lansia, sangat dianjurkan karena memenuhi kriteria motorik, mental dan sosial.
 
Manfaat terapi hortikultura: 
• Keterampilan - Mengajar anak muda dengan cacat berkebun sehingga dapat manfaatkan keterampilan hortikultura dalam  kehidupan sehari-hari atau bekerja.
• Sosial dan terapi - seperti contoh untuk pasien demensia, berokus pada pengalaman sosial dan sensorik
• Rehabilitasi - sebagai bagian dari pemulihan dari stroke, cedera atau sakit. Berkebun dapat membantu kekuatan otot dan keterampilan motorik halus.
(L/berbagai sumber)