Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Tips untuk Menghadapi Polusi Asap


Polusi asap kembali mengganggu penduduk Sumatera. Asap dari kebakaran hutan dapat membatasi visibilitas pengendara, memperburuk kondisi orang dengan asma dan kondisi pernapasan lainnya, meyebabkan batuk, sesak napas, iritasi mata, hidung dan tenggorokan.
 
Partikel besar dalam asap menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan dan paru-paru. Partikel halus dapat menembus jauh ke dalam paru-paru, dan lebih berbahaya. Asap juga mengandung gas beracun, seperti karbon monoksida, karbon dioksida, dan nitrogen oksida.
 
Siapa yang berisiko?
 
Mereka yang berisiko terbesar bahaya dari asap kebakaran adalah:
orang dengan penyakit pernapasan, terutama asma, tetapi juga emfisema, bronkitis atau alergi
perokok
orang dengan penyakit jantung
anak-anak
orang tua
 
Setiap orang memiliki respon yang berbeda terhadap asap. Beberapa orang dapat mentolerir lebih banyak asap, namun ada juga yang tidak dapat mentolerir walaupun sedikit. Individu yang bermasalah dengan kesehatan  paling sensitif dengan gangguan asap.
 
Tanda dan gejala
 
Gas-gas dan partikel halus yang dihasilkan selama kebakaran hutan dapat memperburuk kondisi orang dengan penyakit pernafasan, sehingga menyebabkan:kesulitan bernapas, batuk atau sesak dada.
 
Orang dengan penyakit jantung mungkin mengalami: sakit dada, palpitasi, kesulitan bernapas atau kelelahan. Anda harus mengamati dampak asap terhadap tubuh dan jika mengalami gejala, cobalah untuk mengurangi ekspos terhadap asap.
 
Ketika tingkat asap semakin tinggi, bahkan orang-orang yang sehat pun mungkin mengalami beberapa gejala ini. Kebanyakan orang dapat pulih dari gejalah gangguan asap ketika mereka pindah ke lingkungan yang berudara segar, dan tidak menderita efek kesehatan jangka panjang.
 
Kurangi ekspos terhadap asap kebakaran
 
Tindakan paling penting adalah meminimalkan penghisapan asap:
Sebanyak mungkin tinggal di dalam rumah ketika asap menebal.
Tutup jendela dan pintu.
Jika ada, gunakan AC.
Hindari menambah polusi udara dengan tidak merokok, menggunakan lilin atau membakar kayu dan lain-lain. Jika Anda menderita asma, jantung atau paru-paru, pastikan Anda selalu memiliki obat-obatan yang cukup di rumah.
 
Bagi yang ingin mencoba mempermudah dan membantu pernafasan dengan Jin Shin Jyutsu, dapat melakukan dengan meletakan tangan di posisi berikut: tangan kiri memegang ujung bawah dari tulang rusuk bagian kiri, dan tangan kanan memegang ujung dalam bawah tulang rusuk bagian kanan (lihat gambar 1)

(L/MK/berbagai sumber)