Sakit kepala
Masalah umum ini memiliki banyak penyebab. Sakit kepala selama puasa bisa karena dehidrasi atau kelaparan, kurang istirahat , atau tidak adanya zat adiktif seperti kafein atau nikotin.
Makan dengan moderat dan seimbang, jangan lewatkan sahur, minum cairan yang cukup. Jika perlu, beberapa obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko terkena sakit kepala.
Sakit kepala juga dapat dicegah dengan tidak berjemur matahari secara langsung; pakai topi, gunakan kacamata hitam saat keluar untuk mengurangi efek silau. Kurangi otot tegang dengan sedikit pijatan lembut.
Sembelit
Banyak minum cairan(sebaiknya air putih) dan makan makanan kaya serat (buah, sayuran, roti gandum dan nasi basmati, dll) untuk menjaga gerakan usus secara teratur.
Berolahraga/aktivitas secara rutin selama 30 menit.
Dehidrasi
Masalah dehidrasi juga umum selama berpuasa. Tubuh terus kehilangan air dan garam lewat pernapasan, keringat dan buang air kecil. Jika Anda tidak minum dengan memadai, risiko dehidrasi meningkat. Risiko ini lebih tinggi pada orang tua dan pada mereka yang sedang berobat.
Jika Anda tidak dapat berdiri karena pusing, atau merasa bingung, Anda harus segera buka puasa dengan minum air - idealnya dengan gula dan garam. Jika ada yang pingsan karena dehidrasi, maka kakinya harus dinaikkan di atas kepala, dan ketika terjaga, harus segera minum seperti yang telah diuraikan di atas.
Heartburn (asam lambung naik)
Puasa biasanya mengurangi jumlah asam lambung yang mencerna makanan dan membunuh bakteri. Namun, pikiran atau aroma makanan membuat otak memberitahu perut untuk memproduksi lebih banyak asam, yang dapat menyebabkan heartburn.
Orang yang secara teratur minum obat-obatan untuk berbagai gangguan pencernaan disarankan untuk terus mengonsumsinya.
Heartburns atau bersendawa dapat dicegah dengan makan yang moderat dan menghindari makanan berminyak, makanan goreng atau yang sangat pedas. Mengurangi asupan kafein dan berhenti merokok juga dapat membantu.
Minyak peppermint dapat membantu mengurangi sendawa atau ketidaknyamanan perut. Hindari berbaring/tiduran setelah buka.Tidur dengan kepala terangkat beberapa bantal, dapat membantu mencegah sakit maag.
Diabetes
Mereka yang secara teratur menyuntikkan insulin disarankan untuk tidak berpuasa karena risiko yang besar jika tidak mendapatkan pasokan insulin baik dalam kurun waktu yang pendek maupun panjang.
Orang dengan diabet yang mengkonsumsi tablet harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai berpuasa.
Pemantauan kadar gula darah secara reguler sangat disarankan. Kadar gula darah rendah (dikenal sebagai "hypo") amat berbahaya dan dapat menyebabkan pingsan jika tidak ditangani.
Rasa pusing, berkeringat dan bingung mungkin adalah gejalah hypo. Jika seorang diabet memiliki gejala-gejala ini, maka mereka harus segera minum yang manis-manis, atau mengemut gula/madu di bawah lidah.
Stres
Kekurangan pasokan makanan dan air, perubahan rutinitas dan kurang tidur dapat menyebabkan stres. Penting untuk menangani setiap potensi sumber stres ini agar dapat menghentikan efek berbahaya. Hindari hal-hal yang akan meningkatkan resiko seperti tidak berkegiatan di bawah terik matahari, mengendalikan amarah dan tidak merokok.
Berat badan
Makanan yang dikonsumsi selama bulan Ramadhan dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan. Namun, jika Anda disiplin dengan pola makan yang sehat dan seimbang, maka puasa dapat menjadi kesempatan untuk menurunkan berat badan dan menjadi lebih sehat.
Jika Anda memiliki penyakit kronis dan/atau secara teratur minum obat, bekonsultasi dengan dokter dan ahli diet untuk membuat diet khusus untuk kebutuhan kesehatan Anda. (L/WP/berbagai sumber)