Pernyataan:
Sehat Indonesia berusaha menyaring dan hanya menyajikan informasi yang bermutu, namun setiap pandangan atau pendapat yang disajikan dalam portal ini adalah tanggung jawab masing-masing penulis.

Informasi di portal ini tidak bertujuan untuk menjadi pengganti diagnosis medis komprehensif. Semua konten, termasuk teks, grafik, gambar dan informasi, yang terdapat pada atau tersedia melalui portal sehat indonesia adalah sebagai informasi umum dan analisa pembanding. Semua informasi dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Sehat indonesia tidak bertanggung jawab atas isi saran/diagnosa/terapi/kursus/jasa maupun informasi lainnya yang diperoleh dari praktisi kesehatan, produk maupun situs afiliasi (link) melalui portal ini.

Menangani Alzheimer Tanpa Obat


Jika orang tua Anda menderita Demensia seperti Alzheimer, jangan putus asa. Ini mungkin adalah kesempatan terbaik untuk melayani mereka yang telah banyak memberi dalam hidup kita.

Penanganan Alzheimer tanpa menggunakan obat dapat mengatur gejala perilaku agar kenyamanan fisik dan emosional penderita dapat terjaga. Pendekatan tanpa obat harus diusahakan sebelum penanganan dengan cara lain. Tujuannya adalah untuk identifikasi dan menjawab kebutuhan penderita Alzheimer yang mungkin sulit mengekspresikan diri. 

Langkah-langkah agar pengobatan tanpa obat dapat berhasil:

- Menyadari bahwa penderita bukan ingin belagu atau bertindak kasar, melainkan sedang mengalami gejala penyakit Alzheimer
- Mengidentifikasi penyebab dan gejala yang mungkin berhubungan dengan sikap penderita.
- Mengubah lingkungan agar lebih mudah mengatasi tantangan dan hambatan, sehingga dapat mengusahakan kenyamanan, keamanan dan kemudahan bagi penderita

Tips penanganan orang dengan Alzheimer

- Memantau kenyamanan pribadi: Periksa rasa nyeri, lapar, haus, sembelit, kandung kemih penuh, kelelahan, infeksi dan iritasi kulit. 
- Menjaga agar suhu kamar tetap nyaman.
- Hindari konfrontasi atau perdebatan: Jika penderita mengungkapkan keinginan untuk membelikan hadiah bagi suaminya yang sudah meninggal, tidak perlu menyalahkan dengan mengungkap fakta sebenarnya. Melainkan menjawab dengan "Ide yang bagus, namun bagaimana kita dapat mengirim hadiah ini ke surga ya?"
- Mengalihkan perhatian: Cobalah untuk tetap fleksibel, sabar dan mendukung dengan menanggapi emosi, bukan perilaku penderita.
- Ciptakan lingkungan yang tenang: Hindari kebisingan, cahaya silau, ruang tidak aman dan gangguan latar belakang, termasuk televisi.
- Berikan jeda istirahat yang cukup antara peristiwa yang merangsang.
- Sediakan sarana keamanan.
- Tanggapi permintaan penderita.
- Carilah penyebab di balik setiap perilaku. Konsultasikan dengan dokter untuk mengidentifikasi penyebab yang berhubungan dengan obat-obatan atau penyakit.
- Jelajahi berbagai solusi.
- Jangan menafsirkan perilaku penderita sebagai serangan pribadi. 
- Berbagi pengalaman dengan orang lain dan mencari dukungan dari pengasuh lainnya. (L, MK, berbagai sumber)